Ibu hamil juga dimungkinkan bisa
terserang virus hepatitis B. Virus yang menyerang sel hati ini lebih berisiko
jika menginfeksi ibu hamil. Pasalnya, terdapat kondisi khusus ibu hamil yang menyebabkannya
lebih rentan. Kesehatan kandungan juga terganggu sebagai dampak
hepatitis B pada ibu hamil. Selengkapnya, inilah risiko yang dialami ibu hamil akibat
hepatitis B.

1. Morning Sickness Parah
Saat ibu hamil memang terinfeksi
virus hepatitis B, terdapat dua kemungkinan penyakitnya yaitu hepatitis B akut
dan hepatitis B kronik. Jika hepatitis B akut, maka penyembuhannya sampai 6
bulan pertama setelah terinfeksi. Berbeda dengan hepatitis B kronik yang
sifatnya jangka panjang. Salah satu dampak yang ditimbulkan kedua jenis
hepatitis B itu adalah morning sickness
parah.
Kondisinya ibu hamil yang terinfeksi
HBV tentu berlainan dengan morning
sickness pada ibu hamil yang normal. Morning
sickness akan terus terjadi selama masa kehamilan, berbeda dengan ibu hamil
yang sehat dengan morning sickness
hanya saat trimester pertama saja. Karenanya, kondisi fisik ibu hamil yang
terkena hepatitis B makin lemas, mudah lelah, dan tidak bugar.
2. Mengalami Gangguan
Pencernaan
Virus hepatitis B yang menginfeksi
hati tentu saja berdampak pada proses pencernaan. Terdapat gangguan pencernaan
pada ibu hamil yang terinfeksi. Tanda-tandanya adalah sering sakit perut, mual
terus menerus, hingga diare saat hamil.
Semua gejala tersebut ditambah
dengan dialaminya gejala morning sickness. Untuk itu, ibu hamil perlu perhatian
serius termasuk perawatan medis jika diperlukan. Diperlukan konsultasi rutin
dengan dokter yang menangani. Pilihlah dokter yang berpengalaman dan
komunikatif.
3. Berisiko Ketuban Pecah
Dini
Ibu hamil yang sebelumnya sudah
mendapatkan vaksinasi hepatitis B, sebenarnya sudah kebal dan tidak akan
terinfeksi. Akan tetapi, terdapat kasus yang belum pernah divaksin, sehingga
terdapat risiko ketuban pecah dini saat tubuhnya terinfeksi HBV. Ketuban pecah
bisa terjadi sebelum ataupun sesudah janin matang. Jika terjadi sebelumnya,
maka kondisi ibu hamil tentu lebih parah.
4. Terkena Diabetes
Gestasional
Dampak
hepatitis B pada ibu hamil
berikutnya adalah diabetes gestasional. Risiko ini terjadi karena tubuh tidak
mampu memproduksi insulin yang dibutuhkan tubuh. Di sisi lain, ibu hamil sangat
perlu lebih banyak insulin agar gula darah dapat terkontrol dalam batas normal
setelah dipengaruhi hormon kehamilan. Kondisi ini akan menghilang setelah ibu
melahirkan.
5. Terkena Penyakit Kuning
Penyakit
kuning merupakan dampak yang identik terjadi pada penderita hepatitis B. Ibu
hamil yang terinfeksi juga berisiko mengalaminya. Biasanya, dampak ini muncul
pada ibu hamil yang sebelumnya sudah terinfeksi HBV.
Penyakit kuning ini menyebabkan
bagian putih mata menjadi kuning. Tak hanya itu, pigmen kulit juga berubah
menjadi kuning. Semua itu disebabkan oleh akumulasi kadar bilirubin pada tubuh
ibu hamil. Kontrol kadar bilirubin yang tinggi tersebut disebabkan karena hati
sedang terinfeksi yang akibatnya zat tersebut menumpuk pada kulit hingga
menyebabkan kulit jadi berwarna kuning.